Selasa, 18 Agustus 2009 |
0
komentar
Puisi adalah hasil karya dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Puisi sebagai salah satu krya sastra memiliki ciri-ciri yang juga dimiliki karya sastra lain, yaitu bahasa yang imajinatif. Ini merupakan ciri khas puisi karena keuatan puisi terletak pada kata-katanya.
Puisi sering sekali menggunakan lambang-lambang untuk menambah penekanan maknanya.
Unsur-unsur yang membangun puisi, antara lain sebagai berikut :
1. Tema puisi, adalah gagasan pokok (subject-matter) yang dikemukakan oleh penyair. Tema bersi
fat khusus ( diacu dari penyair ), obyek ( semua pembaca harus menafsirkan sama ), dan lugas
( bukan makna kiasan )
2. Nada dan Suasana Puisi, disamping tema, puisi juga mengungkapkan nada suasana kejiwaan.
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca.
3. Perasaan dalam puisi, disadari atau tidak mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan
perasan penyair akan dapat kita tangkap kalau puisi itu dibaca keras dalam deklamasi. Perasa
an yang menjiwai puisi bisa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, sombong
dan lain-lainnya.
4. Amanat dalam puisi, amanat atau pesan merupakan kesan yang diperoleh pembaca setelah
membaca puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca.
Contoh :
Menyesal
oleh Ali Hasjmi
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati,
Miskin ilmu, miskin harta
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan,
Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang bakti,
Sumber : Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa, 2003 : 30
Tema dalam puis di atas adalah pendidikan. Nada dan suasana dalam puis tersebut adalah nada putus asa. Hal ini dapat kita temukan pada kata-kata yang dipergunakanm oleh penyair, yaitu kata-kata yang mencerminkan keptusasaan. Semantara itu, perasaan dalam puisi itu adalah perasan menyesal karena telah menyiasa-nyiasakan masa mudanya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sekarang yang ada hanyalah sesal yang tiada gunanya. Amanat dalam puisi itu dapat kita tangkap pada bait terakhir yang berbynyi kepada yang muda kuharapkan/ atur barisan di pagi hari/ menuju ke arah padang bakti ! berdasarkan bait terakhir tersebut penyair manasitkan kepada kaum muda untuk mempersiapkan diri menyonsong masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar